Puisi Tak Terucap, via unsplash.com / Giorgio Trivato |
"Ketika jarak menjadi bayang semu, saat dekat terasa biasa dan jauhnya jarak semakin terasa rindu. Ingin kukatakan, hanya saja bibir ini kelu, biar kalbu yang menyampaikan bahasa rindu untukmu. Ya ... untukmu selalu, hanya kamu."
Leannie.Azalea
Kota Kembang, 11 Juni 2018
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Moderasi komentar saya aktifkan, ya. Komentar akan muncul setelah saya setujui. Mohon tidak berkomentar sebagai anonim atau menyertakan link hidup. Link hidup akan saya delete. Maaf jika ada komentar yang belum terbalas.