Pandemi COVID-19, freepik.com |
Corona Virus Disease-2019 atau dikenal dengan COVID-19 telah menjadi pandemi yang menyita perhatian dunia. Covid-19 ditetapkan oleh WHO sebagai Pandemi pada tanggal 11 Maret 2020.
Apa itu Pandemi? Pandemi merupakan peningkatan jumlah kasus penyakit yang menyebar ke berbagai negara di dunia.
Sebelum Pandemi COVID-19, tahun 1918 terjadi pandemi terparah di dunia yaitu kasus Flu Spanyol yang mengakibatkan kematian sebanyak lima puluh juta orang. Pada tahun 2009, Strain Influenza H1N1 atau Flu Babi menyebar ke seluruh dunia.
Menurut data dari Worldometers, pada hari senin, tanggal 20 April 2020, tercatat sebanyak 2.414.098 kasus COVID-19 di dunia, 629.390 dilaporkan sembuh dan 165.153 meninggal dunia.
Mengenal Corona Virus Disease-2019 (COVID-19)
Morfologi virus Corona, freepik.com |
Pada tanggal 20 Januari 2020, Virus Corona jenis baru yaitu SARS-CoV-2, pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Otoritas Kesehatan Kota Wuhan menyatakan bahwa tiga orang meninggal setelah menderita Pneumonia yang disebabkan virus Corona.
Dikutip dari BBC, Michelle Roberts dan James Gallager sebagai koresponden kesehatan dan sains BBC, mengatakan di pasar grosir hewan dan makanan laut Kota Wuhan dijual hewan liar seperti ular dan kelelawar. Dugaan virus corona baru ini berasal dari hewan liar tersebut. .
Dalam istilah kedokteran, virus Corona jenis baru yang menjadi pandemi saat adalah 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). Secara morfologi, virus Corona ini berbentuk bulat dan memiliki tanduk berbentuk mahkota. Penyebaran virus ini terjadi dari hewan ke manusia, kemudian dari manusia ke manusia lainnya.
Manifestasi klinik Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat, hingga berujung kematian.
Manifestasi klinik Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat, hingga berujung kematian.
Perbedaan Gejala Virus Corona atau COVID-19 dengan Flu Biasa
Gejala virus Corona, freepik.com |
Berbagai informasi terkait Virus Corona ini membuat saya sendiri merasa ada suatu kekhawatiran ketika mengalami flu biasa atau terkena influenza saat awal ditetapkannya social distancing.
Tak perlu panik berlebihan, ketahui terlebih dahulu perbedaan gejala Virus Corona dengan Flu biasa. Simak, yuk, perbedaan keduanya di bawah ini!
1. Gejala Flu Biasa
Setelah terjadi Infeksi virus, gejala flu atau pilek memuncak dalam 2-3 hari. Umumnya gejala flu biasa terdiri dari:
✅Bersin
✅Hidung tersumbat atau pilek
✅Sakit tenggorokan atau tenggorokan terasa gatal dan kering
✅Batuk
✅Cairan hidung mengental
✅Mata berair
✅Demam atau meriang
Pada kenyataannya, beberapa orang tidak mengalami demam, hanya merasa flu saja.
Beberapa gejala flu yaitu pilek, hidung tersumbat dan batuk bisa bertahan selama sepuluh sampai empat belas hari. Pada jangka waktu tersebut, semua gejala di atas akan berangsur membaik.
2. Gejala COVID-19
Gejala COVID-19 umumnya muncul setelah 2-14 hari terinfeksi. Biasanya muncul gejala seperti:
✅Demam
✅Batuk
✅Sesak napas
Berdasarkan The New York Times, pada pasien COVID-19 dilaporkan gejala Pneumonia, bahkan pada kasus yang tidak parah.
Cegah Penyebaran COVID-19 dengan Upaya ini
10 langkah Germas untuk mencegah virus Corona, kemenkes.go.id |
Virus Corona SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 dianggap lebih berbahaya karena penyebaran dan penularannya lebih cepat, yaitu melalui perantara percikan (droplet), dan kontak langsung dengan benda yang terinfeksi virus. Virus Corona ini mampu bertahan lama pada suatu benda, tergantung jenis permukaannya.
Menurut situs Kememkes.go.id, untuk menjaga diri dan keluarga dalam mencegah penularan virus Corona, yaitu dengan melaksanakan 10 Gerakan Masyarakat Sehat atau Germas, diantaranya:
1. Makan makanan bergizi
2. Rajin olahraga dan istirahat
3. Sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
4. Gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam
5. Tidak merokok
6. Minum air putih 8 gelas/hari
7. Makan makanan yang dimasak sempurna dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan
8. Jaga kebersihan lingkungan
9. Bila demam dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan
10. Jangan lupa berdoa
Pemerintah menganjurkan social distancing dan stay at home sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona agar tidak cepat meluas. Meski realitasnya kadang tidak sama seperti yang dianjurkan.
Baca juga : Realitas Stay at Home pasca Social Distancing
Baca juga : Realitas Stay at Home pasca Social Distancing
Demikianlah berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan juga penyebaran COVID-19 agar tidak meningkat. Mari jaga dan lindungi keluarga dari pandemi ini dengan menjaga imunitas keluarga dan mendukung upaya pemerintah melakukan social distancing dan stay at home.
Memang Virus Corona ini berbeda dari flu biasa, maka penting bagi Kita untuk mengetahui gejala COVID-19 dan mewaspadai penyebarannya. Semoga keadaan cepat membaik dan pandemi ini cepat berlalu.
Salam,
Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga kita bisa beraktifitas seperti sedia kala.
ReplyDeleteAamiin. Sepertinya ini jadi harapan untuk semua orang.
Deletemakasih sharingnya semoga wabah ini cepat berlalu
ReplyDeleteSama-sama, Mbak Tira. Terima kasih atas kunjungannya
DeleteYang rawan terkena dampak covid-19 kebanyakan adalah lansia ya. Namun namanya penyakit ga memandang kelas dan usia, siapa saja bisa terkena. Semoga kita semuasenantiasa dilindungi Allah SWT aamiin. Alhamdulillaah persentase pemudik 7% dan kini sudah ada larangan mudik dari bapak presiden.
ReplyDeleteKarena lansia imunitasnya lebih rendah dan ada penyakit lain yang menyertainya
DeleteIya, semoga keadaan membaik dan kita bisa kembali pada aktivitas semula. Terima kasih sharingnya mbak.
ReplyDeleteSama-sama, Mbak. Aamiin
DeleteAamiin ...
ReplyDeleteIya semoga wabah pandemi ini segera berakhir ya. Banyak tersedot perhatian kita pada Maslah sosial distancing dan pola hidup sehat ini. Hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya
Bener banget, Teh. Keadaan udah enggak sama lagi sekarang
DeleteKemarin saya lihat videonya, katanya penderita covid 19 mengalami kesakitan yang hebat banget
ReplyDeleteSerem ya?
Walau pengaruh orang per orang ngga sama tergantung autoimmune nya
Berarti infeksinya sudah berat, Ambu. Sampai bisa mengakibatkan Infeksi paru-paru berat atau pneumonia. Tergantung imunitas juga benar, kalau ada yang kena Covid-19, tapi imunitas bagus, kemungkinan dia jadi carier bagi yang lain
DeleteKelas usia yg rawan COVID-19 ini kata Pak Hasbullah Tabrani kebalikannya demam berdarah. Kalo COVID-19, usia yg rawan itu di atas 40 tahun, kuhususnya lansia, baru semakin berkurang ke usia anak kecil. Nah, kalo demam berdarah yg rawan itu justru anak kecil, sebab nyamuknya keluar pagi dan sore, itu waktu anak-anak aktif sekolah dan bermain.
ReplyDeleteIya, Mbak bisa jadi.
Deleteasli gegara wabah ini saya jd agak parno pas flu. jd langsung antisipasi gimana caranya biar lekas sembuh dan gak mikir yg aneh2. apalagi saya jg pernah diare saat flu sebulan lalu, duh langsung down. syukurlah suami bantu pengobatan dan ternyata saya flu biasa. gak mau sampai flu lg, ntar mikir aneh2 lg
ReplyDeleteIdem, Mbak. Saya juga Ada alergi, batuk, flu perasaan jadi was-was. Isolasi diri di rumah dan saya minum ramuan jsr
Delete