Hal yang dirindukan saat Lebaran, freepik.com |
Enggak terasa puasa sudah memasukkan hari kedua puluh di Bulan Ramadan, lebaran atau Idulfitri jadi moment yang dirindukan.
Ramadan tahun ini begitu terasa perbedaannya dengan ramadan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 membuat jarak semakin terasa, namun ketiadaan keluarga atau dilarangnya acara mudik sebagai pencegahan agar pandemi ini meluas.
Nah, ada tujuh hal yang membuat saya merindukan moment lebaran dan Idul Fitri, diantaranya :
1. Gema suara takbir di Masjid
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا Ø¥ِلهَ Ø¥ِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ Ùˆَِللهِ الØَÙ…ْدُ"
"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"
"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".
Lantunan suara takbir di malam terakhir Ramadan berhasil membuat saya merindukan moment lebaran. Ada rasa haru ketika mendengarkan gema suara takbir.
2. Salat Idulfitri bareng keluarga
Moment Idulfitri begitu lekat dengan salat Ied bersama. Sayangnya tahun ini tidak bisa melaksanakan salat Ied karena pandemi. Semua demi kebaikan bersama, saya dan semua orang pasti mengharapkan pandemi ini cepat berakhir.
3. Silaturahmi pada orang tua
Saya tidak pernah mudik setelah menikah, alasannya karena rumah orang tua dan mertua begitu dekat, masih satu RT. Jadi suamiku itu adalah tetanggaku dan juga kakak kelas di masa Sekolah Dasar.
Memang tak pernah merasakan mudik, pengennya sesekali mudik, eh, tapi mudik ke mana? Kangen mama, ya, tinggal jalan aja ke rumah. Mengunjungi mertua pun begitu.
4. Berziarah ke makam nenek dan kakek
Moment Idulfitri membuat saya terkenang dan merindukan alm nenek. Nenek adalah orang terdekat bagi saya, ketiadaan beliau sukses membuat saya merasa kehilangan, tapi saya harus merelakan kepergian nenek ke sisi-Nya.
Hanya seuntai doa terkirim untukmu, Nek. Berziarah memang tak hanya di moment lebaran saja, tetapi rasanya terkenang saja dengan kehadiran nenek, yang biasanya sungkeman sambil bercerita juga bercengkrama bersama sekarang sudah tak bisa merasakan moment seperti itu.
5. Menikmati santapan lebaran bareng keluarga
Makan bareng keluarga besar pun jadi moment berharga, yang paling dirindukan adalah merasakan makanan yang mama buat.
Baik mama atau mertua selalu saja berhasil menyajikan menu lebaran yang lezat. Bikin kangen masakan mama, nih. Alhamdulillah masih sering dikirimin sama mama.
Saya bilang menu makanan sajian lebaran di keluarga termasuk super lengkap, semua ada soalnya.
6. Mengunjungi saudara dekat
Punya saudara yang tinggal berdekatan rumahnya pun jadi rezeki tersendiri bagi saya. Bersilaturahmi, mengobrol bersama, icip-icip kue lebaran jadi hal sederhana yang membahagikan bagi saya. Alhamdulillah diberikan akses mudah mengunjungi keluarga dekat.
7. Berbagi rezeki pada saudara-saudari yang masih kecil
Berbagi kebahagiaan dengan memberikan angpao pada saudara-saudari yang masih kecil atau sebelum mereka bekerja jadi hal yang dikangenin juga buat saya.
Saat kerja dan sebelum menikah pun, saya suka berbagi pada saudara-saudari. Rasanya Ikut bahagia merasakan kebahagiaan mereka ketika mendapatkan angpao lebaran.
Meski suasana Ramadan kali ini berbeda, Kita masih harus tetap bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya. Ada berbagai alasan yang membuat saya bersyukur. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie?
Tak terasa lebaran sebentar lagi tiba.
Itulah ketujuh hal yang membuat saya merindukan moment lebaran atau Idulfitri. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, apa hal yang dirindukan ketika hari kemenangan?
Itulah ketujuh hal yang membuat saya merindukan moment lebaran atau Idulfitri. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, apa hal yang dirindukan ketika hari kemenangan?
Salam,
hiks mangkaning afdolnya Lebaran kalo salat Ied sesudah puasa 30 hari ya?
ReplyDeleteSesudah itu sungkem dan makan makan , hehehe .... nggak adayang ngalahin lebaran deh
Tapi yang enak enak dan yang asyik asyik harus kita tahan tahun ini
Semoga berjumpa Ramadan tahun depan , amin
Bener banget Ambu. Ternyata saat semua itu hilang baru kerasa begitu berharga
DeleteSaat semua itu hilang jadi kangen ya Mba... Intinya jadi harus mensyukuri setiap yang terjadi karena saat itu diambil dari kita jadi baru merasa kehilangan.. Duh beneran diingetin deh dengan kondisi sekarang ini...
ReplyDeleteIya, bener banget, Mbak. Berasa reminder banget nih
DeleteDi sisi lain, ada hal menyenangkan juga. Nggak perlu ketemu sodara yang resek nanya-nanya hal pribadi yang menyebalkan :p
ReplyDeleteBaru kali ini ngalami hal seperti ini ya, nggak bisa berkumpul dengan keluarga besar itu sungguh hal yang sulit. Apalagi aku dan suami sama-sama dari keluarga besar, sedih yaa kehilangan banyak momen pada lebaran kali ini
ReplyDeleteAh benar, rindu tradisi ini semua...
ReplyDeleteSemoga pandemi ini segera berlalu ya, kangen keluarga
Wah, enak ortu dan mertua dekat...Aku paling rindu mudik, karena pulang kampung ke Mertua di Madiun dan Ortu di Kediri hanya setahun 2 kali..pas lebaran dan libur semesteran. Duh, maka berasa sekali rindu mudiknya kali ini
ReplyDeleteAkuuu rindu sekali yang poin 3, ketemu orang tua. Rasanya kalau ada "pintu ke mana aja" Doraemon, mau pinjem sebentaaaar aja. Mau cium ortu, peluk kuat, biar rindunya lepas.
ReplyDeleteSemoga pandemi lekas berakhir yaa..
sebentar lagi lebaran ya mbak, walau nggak semua kegiatan di atas bisa dilakukan untuk tahun ini tapi silatirahmi InsyaAllah tetap bisa walau kita berjauhan
ReplyDeleteTahun ini memang special ya Mbak, bahkan satu kota pun kita jadi gak bisa/jarang ngumpul.
ReplyDeleteSemoga malam Lebaran nanti suara takbir tetap ramai :)