![]() |
Kajian Ustaz A Hilman Fauzi, via dokumentasi pribadi dan canva |
Bagaimana agar bisa belajar ikhlas menjalani hidup? Sebuah pertanyaan dari diri saya ini terjawab saat mengikuti kajian muslimah dari Ustaz Hilman Fauzi yang diselenggarakan pada bulan Ramadan tanggal 13 Maret 2025 di Masjid Pusdai Bandung.
Menulis di blog adalah salah satu cara saya untuk menyimpan memori atau sharing hal-hal yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca blog ini.
"Jangan hancur lebur karena manusia."
"Jangan terpatah terluka karena manusia."
"Pilih dan pulih bersama Allah."
"Sembah dan sembuh di jalan-Nya"
(Ustaz Hilman Fauzi)
Sebuah kata-kata yang diucapkan ustaz Hilman ini membekas sekali di hati saya. Ada satu peristiwa dalam hidup yang sampai sekarang masih belajar saya relakan, yaitu memaknai artinya kehilangan.
Seperti yang diungkapkan Ustaz Hilman, sebenarnya kita tidak pernah kehilangan, yang ada Allah mengambil kembali apa yang dititipkan pada kita.
Hal ini menyadarkan saya bahwa saya nggak pernah memiliki apa-apa di dunia ini, semua yang saya genggam selama ini hanyalah titipan.
Masih terasa berat di hati dan pikiran saya, sepertinya saya belum benar-benar ikhlas, seperti kehilangan nenek yang sangat dekat dengan saya karena sejak dulu saya diasuh nenek dan saat kehilangan anak kedua dan mengharuskan saya harus dikuret.
Sebenarnya ada berbagai hal yang membuat saya merasa berat menjalaninya, namun saya belajar untuk berdamai dan menerima takdir yang sudah ditetapkan.
Saya juga semakin sadar kalau ternyata beginilah kehidupan. Setiap manusia pasti diuji dengan hal yang paling dicintainya. Kita perlu melanjutkan hidup, biarlah semua yang sudah pergi itu ikhlaskan dalam hati.
5 Ciri Orang yang Ikhlas Menjalani Hidup Menurut Ustaz Hilman Fauzi
![]() |
5 Ciri Orang yang Ikhlas menurut Ustaz A Hilman Fauzi, via dokumentasi pribadi |
Kita harus berbaik sangka karena Allah pasti akan selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya. Nah, bagaimana ciri-ciri orang yang ikhlas? Inilah 5 ciri orang yang ikhlas menjalani hidup seperti yang disampaikan ustaz Hilman!
1. Niatkan semua karena Allah, jangan mengejar penilaian manusia.
Hal paling penting adalah niat, niatkan semua yang kita lakukan karena Allah, jangan mengejar penilaian manusia karena yang paling penting adalah penilaian Allah.
Penilaian manusia bisa saja salah dan sifatnya relatif tergantung sudut pandang mereka sendiri. Mengejar penilaian manusia atau mengejar validasi akan sangat melelahkan.
Tak perlu repot untuk menjelaskan siapa dirimu, sebab orang yang menyukaimu tidak membutuhkan hal itu dan yang membencimu tidak akan percaya itu
2. Orang yang ikhlas tidak berubah kebaikannya hanya karena penilaian manusia
Balasan bagi kebaikan adalah kebaikan pula. Orang yang ikhlas tidak akan lelah berbuat baik atau tidak berubah kebaikannya hanya karena penilaian manusia
3. Orang yang ikhlas tidak takut dihina oleh manusia
Orang yang ikhlas tidak takut dihina oleh manusia karena punya hati luas dan lapang. Orang yang menghina belum tentu lebih mulia, karena kita nggak bisa mengendalikan apa yang orang lain ucapkan tentang diri kita, fokus saja terhadap apa yang bisa kita kendalikan, yaitu respon kita sendiri.
4. Tidak berharap balasan dari orang lain
Jika kita berbuat baik, jangan berharap balasan yang serupa dari manusia karena terkadang ada manusia yang tidak tahu membalas budi. Meski tak mendapat balasan manusia, percayalah di sisi Allah, semua dicatat sebagai nilai kebaikan.
5. Orang yang ikhlas tidak sibuk menonjolkan diri
Orang-orang yang ikhlas, tidak terlalu mementingkan dirinya sendiri bahkan mereka tidak ingin sibuk menonjolkan diri atau mencari perhatian orang lain.
Ustaz Hilman mengatakan ketika seseorang ikhlas maka ia tak akan menyebutkan atau mengatakan hal tersebut. Misalnya, saat seseorang bekerja atau melakukan kebaikan maka dia tidak akan menyebut-nyebut kebaikannya.
Ikhlas ini diabadikan dalam Alquran dengan satu surat bernama Surat Al-Ikhlas, tetapi isi di dalam suratnya tidak ada kata ikhlas, berbeda dengan surat An-Nas, An Nisa atau Yasin yang di dalam isi suratnya ada kata-kata Nas, Nisa dan Yasin. Seperti yang diutarakan Ustaz Hilman bahwa orang yang benar-benar ikhlas itu tak pernah menyebut-nyebut kata ikhlas di depan orang lain.
Bersyukur sekali bisa menghadiri kajian Ustaz Hilman Fauzi tentang belajar ikhlas menjalani hidup. Saya belajar banyak hal tentang kehidupan. Terima kasih Ya Allah selalu menemani setiap langkahku meski terkadang berat dan tak mudah, alhamdulilah bisa melewati semuanya.
Salam,
Aku setuju banget dengan kata-kata ustad-nya. Jangan menaruh harapan terlalu besar pada manusia, kata ajaranku secukupnya saja dan sisanya biarkan semesta yang bekerja. Tentu saja, tidak mudah untuk 'tidak menaruh' harapan pada sesama manusia, dan perlu banyak berlatih hingga kita menjadi terbiasa. Salam toleransi.. :)
ReplyDeleteSalam kenal Kak Dinda. Senangnya kalau bisa saling toleransi satu sama lain
DeleteMasyaAllah seneng banget liat kajian ustad sliweran di tiktok, semoga ada kesempatan untuk kajian di Jember amin
ReplyDeleteIya, betul Mba Amel. Awalnya saya tahu tentang Ustaz Hilman juga dari medsos. Seneng aja denger kajiannya
DeleteBelakangan saya termasuk yang suka mengikuti ceramah-ceramahnya Ustadz Hilman Fauzi, soft banget ya, benar-benar kajian hati. Kata-katanya bermakna dan tetap masuk akal. (abahRaka)
ReplyDeleteBetul, Abah Raka. Pembawaan dan kata-kata dari Ustaznya memang enak didengar dan begitu mengena di hati
Delete5 Ciri orang iklas itu kalau dijadian satu kalimat menurutku seperti ini.
ReplyDelete=>> Segalanya bertumpu pada pemilik hidup dan percaya semuanya DIA yang mengaturnya.
Tulisan baik sekali sebagai reminder ditengah kehidupan yang semakin hari menuntut kebahagian diri sendiri, melupakan bahwa hidup tidak hanya soal diri.
Orang yang ikhlas itu menerima dengan lapang setiap ketentuan yang terjadi padanya.
DeleteSebenarnya bukan takut dihina manusia
ReplyDeleteHanya saja problemanya adalah upaya memaafkannya yang kadang masih menyisakan luka
Makanya kadang menghindar tapi kok kelihatan putuskan silaturahim jadinya memang sangat tricky persoalan ikhlas ini
Ikhlas tidak menjadikannya persoalan bener bener butuh usaha apa lagi ya
Boleh kok menghindar Mba agar tidak merasa tersakiti. Bukan untuk memutuskan silaturahmi tapi lebih ke menjaga hati
DeleteMasyaAllah senangnya teh bisa langsung menghadiri kajiannya Ustadz Hilman Fauzi di Pusdai, sudah lama bgt aku ga ke PUSDAI jg..memang beliau kalau menyampaikan tuh dengan lembut namun nancep ke hati. Indah dalam penyampaiannya, keikhlasan mmg akan membuat tenang ya teh..bener bgt sdh waktunya ga kejar validasi cukup penilaian Allah yang utamanya
ReplyDeleteIya seneng banget Teteh, selama ini hanya lihat di IG atau Tiktok pas ketemu langsung dan ikutan kajiannya memang pengen ikutan lagi. Soalnya pembawaan beliau bikin adem dan soft banget perkataannya
DeleteSukaaaa banget dengan ceramah/tausiyah yg adem kek gini
ReplyDeleteO iya, rada OoT nih.
Aku tahun lalu sempat ke Pusdai, waktu itu anter ponakan dan anakku jumatan di sana.
agak bingung soal keberadaan toilet dan tempat wudhu sih :)
dan, kok banyaaaakkk beuds "mahasiswa" yg setengah maksa jualan topi bayi buat donasi apalah apalah gitu yhaaa.
Saya juga baru sekali sih Mba ke sini sebenarnya, biasanya ke masjid sekitar dekat rumah saja kalau ada kajian. Kebetulan ada Ustaz Hilman jadi berkunjung ke Pusdai. Memang banyak sih yang jualan di sini, mungkin musiman Mba yang nawarin barang buat donasi gitu, entahlah
DeleteAku tuh JD inget pas beberapa kali kehilangan uang Investasi mba. Puluhan juta, dan itu sbnrnya utk bantu suami renovasi rumah pas kami mau nikah . Awalnya marah, sedih, ga ikhlas. Berbagai macam. Pernah juga kehilangan lagi nominal lebih besar.
ReplyDeleteTapi makin kesini aku sadar, itu bukan rezekiku. Kalo memang rezeki kita, pasti dia akan DTG lagi ke kita.
Trus JD sadar, ya bener, semua yg kita punya, memang bukan punya kita. Itu titipan. JD kalo pemiliknya mau ambil lagi, apa hak kita marah dan ga trima???
Termasuk kepemilikan kluarga, ga ada sedikitpun punya kita. Juga harta. Susah memang utk belajar ikhlas. Tp aku jadi ga ngoyo skr. Nabung iya, tp bukan ngejar harta jadinya. Setidaknya aku juga bisa menikmati hidup.
Kalo pun ada yg hilang lagi dari harta yg berhasil dikumpulin, ya berarti udh selesai titipan di aku 😁. Mikirnya gitu aja.
Betul banget Mba, memang semua yang merasa kita miliki, baik materi, anak, pasangan hidup bahkan diri sendiri juga bukan milik kita, selama ini hanya dititipkan saja, jadi suatu saat pemilikNya mengambil kembali istilahnya ya, ya harus diterima. Meski kadang ini berat juga, makanya perlu belajar menerima dan ikhlas
DeleteDi zaman sekarang, keikhlasan seakan menjadi barang mewah mbak. Apa apaa itu senantiasa diuangkan, dan banyak pula yang seringkali malah ajimumpung kala orang berbuat kebaikan.
ReplyDeleteMaka dari itu, saya senantiasa berdoa semoga kelak saya bisa menjadi orang baik yang dimudahkan setiap langkah, dan senantiasa dibukakan rasa ikhlasnya seluas bumi.
Aamiin, betul Kak, di zaman sekarang rasanya kalau mau berbuat baik itu banyak yang istilahnya memanfaatkan medsos agar orang lain tahu kebaikan yang dilakukannya.
DeleteBelajar ikhlas memang gak mudah ya Teh. Ilmu yang amat mahal. Dalam al-Quran diabadikan menjadi nama surat, walaupun di surat itu tidak ada kata ikhlas-nya sama sekali.
ReplyDeleteCuss inshaAllah kita bisa menjadi orang yang memiliki ilmu ikhlas
Iya bener Mba Fenni, butuh usaha keras buat jadi seseorang yang ikhlas karena ini nggak mudah tapi kita bisa pelan-pelan belajar
DeleteMemang bener ya inti dari ikhlas adalah menyadari bahwa segala sesuatu di dunia adalah pinjaman dari Allah. Bahkan nyawa yg sedang dipakai di raga juga milik-Nya. Kita hanya dipinjami.
ReplyDeleteBetul, semuanya hanya titipan ya Bunda
DeleteBener2 jadi pengingat juga buat diri sendiri memang kadang ikhlas dan tidak menonjolkan kebaikan diri sendiri itu susah yaaa,,,kadang sudah berusaha untuk diam saja tapi kok rasanya juga gatel buat pengen cerita juga..ini bener2 noted banget buat diri saya pribadi agar bisa lebih tenang lapang dan bahagia dengan banyak bersyukur
ReplyDeleteNah iya kadang saya juga begitu Mba. Betul memang kalau orang yang ikhlas nanti balasannya akan tenang, lapang dan bahagia hatinya.
DeleteYakin sih kalau kita ikhlas insya Allah hati menjadi lebih tenang, tapi berusaha ikhlas memang nggak segampang itu ya. Huhu.. Perlu proses yang nggak bisa ditentukan waktunya, bisa cepat atau lambat..
ReplyDeleteMasya Allah kajian yang sangat berfaedah sekali. Materi yang dibahas sangat dibutuhkan sama banyak insan, termasuk aku. Bener banget lagi terkait bukan kita kehilangan melainkan Allah ambil apa yang menjadi titipanNya.
ReplyDeleteCiri-ciri orang ikhlas harus diingat dan perlahan diterapkan dalam setiap tingkah polah nih.
Agaknya sekarang ini, kata ikhlas tuh hanya sebagai penguatan saja. Semacam, biar dikira ikhlas gitu lho.
ReplyDeletePadahal mah kalau ikhlas harusnya tidak usah diucapkan. Hehehe
Masya Allah bagus sekali tulisan ini, Mbak. Semain menyadarkan saya untuk terus belajar ikhlas dan ikhlas dalam menjalani kehidupan ini. Karena kuncinya, kita melakukan sesuatu karena Allah, ya. Bukan karena manusia. salah satunya melakukan sesuatu untu mendapat pengakuan dari orang lain. padahal itulah yang menjauhkan kita dari ikhlas.
ReplyDeleteJleb banget ini, thanks bgt ka sama remindernya. Memang sebaik2nya hidup tetap harus ada ruang untuk iklas, gak semua hal berjalan sesuai maunya kita
ReplyDeleteaku sendiri sampe sekarang masih berusaha untuk belajar ikhlas, kadang ada hal-hal yang rasanya kayak berat banget mau ikhlas.
ReplyDeletepadahal kalo kita berbesar hati mau menerima, hati dan pikiran juga nggak akan terbebani dengan pikiran negatif
Ilmu ikhlas adalah ilmu yang menurut saya tahapannya cukup tinggi Karena manusia itu punya ego dan itu yang kadang-kadang sulit untuk ditaklukan tapi apabila kita ikhlas menjalani berbagai hal otomatis kita bisa menjadi orang lebih baik dan juga menjadi orang yang bisa lebih sabar dan juga ikhlas menjalani segalanya
ReplyDeleteSepakat banget mba dengan apa yang disampaikan oleh Ustadz Hilman Fauzi, saya merasakan sendiri kalau kita ikhlas, kita jauh akan merasa lebih bahagia, tenang, dan lapang dalam menerima yang sudah Allah gariskan pada hidup kita, sepertinya rasa ikhlas itu akan muncul dengan sendirinya, meskipun saya ikhlasnya belum semuanya, masih dalam beberapa hal tapi memang saya merasakan itu dalam beberapa hal, dan di sisi lain saya masih banyak yang belum saya ikhlaskan, sehingga saya merasakan perbedaan antara ikhlas dan tidak itu
ReplyDeleteIkhlas dan sabar ini memang 2 hal yang gak bisa diukur dengan apapun yaa..
ReplyDeleteSeberapapun kita berkara keduanya, belum tentu hati juga begitu yang dirasakan.
Hanya Allaah yang tahu.
Semoga Allaah senantiasa memberikan iman di hati ummatNya sehingga bisa terus sabar dan ikhlas dalam menjalani qada dan qadr Allaah subhanahu wa ta'ala.
Ya Allah, kata-kata ustadz Hilman Fauzi itu mak jleb banget kaa bagi saya. Menyentil saya banget, berat buat ikhlas itu beraat sekali makanya orang ikhlas itu termasuk orang yang Allah ridoi. Saya pun masih belajar ikhlas apalagi ikhlas menerima sesuatu yang tidak sesuai dnegan keinginan kita yaa. Tapi, bukankah keputusan Allah itu adalah yang terbaik? Insya Allah kalau ikhlas Allah beri balasan yang paling indah.
ReplyDelete