|
Berkreasi dengan Faber Castell Art Series, via dokumentasi pribadi |
Bagaimana cara mengasah kreativitas dan soft skill anak di era digital? Bicara masalah parenting, setiap anak itu unik dan tumbuh kembangnya berbeda sehingga pendekatannya pun beragam. Tidak bisa menggunakan metode parenting yang sama antara satu dengan lainnya. Parenting merupakan pembelajaran berkelanjutan bagi orang tua.
Sekarang Kita akan membahas tentang soft skill anak. Ada yang tahu apa itu soft skill? Soft skill ini berkaitan dengan emosi dan cara memperlakukan orang lain. Keterampilan atau keahlian ini meliputi kemampuan komunikasi, karakteristik anak, kecerdasan sosial dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Menurut saya keterampilan seperti ini penting banget buat anak agar dia bisa tumbuh dan beradaptasi dengan baik.
Pada tanggal 25 September 2021, Saya berkesempatan mengikuti webinar parenting bareng Tim Faber Castell dan rekan-rekan blogger serta media.
Webinar Parenting bersama Faber Castell ini membahas tentang "Soft Skill Apa yang diperlukan di Abad Digital?" dengan narasumber seorang psikolog anak yaitu Yohana Theresia, Mpsi.,Psikolog.
|
Webinar Parenting bersama Faber Castell, via dokumentasi pribadi
|
Senang sekali saya berkesempatan mengikuti webinar ini. Saya jadi berpikir kembali mengenai cara saya mendidik anak. Sudah tepat belum, ya, selama ini apa yang saya lakukan? Maklum anak saya baru satu, jadi berasa banget semuanya belajar dari nol, soalnya belum ada perbandingan mengurus anak sebelumnya.
Memang tidak ada sekolah khusus mendidik anak, tetapi dengan mengikuti webinar parenting seperti ini saya jadi punya insight baru tentang gaya parenting saya terhadap anak.
Rasanya sebagai orang tua harus mengupgrade diri dengan ilmu agar bisa lebih baik dalam mendidik anak. Ingin sekali mendidik anak dengan cinta, tetapi sebelumnya tangki bahagia seorang ibu perlu terpenuhi dulu agar bisa menemani tumbuh kembang anak dengan baik.
Pandemi dan peningkatan masalah perilaku anak
|
Masalah perilaku anak saat pandemi, via freepik.com |
Pandemi COVID-19 ternyata berdampak juga terhadap anak. Anak menjadi korban terselubung adanya COVID-19. Soetikno, Agustina, Verauli dan Tirta (2020) menemukan adanya peningkatan masalah perilaku dan emosi yang muncul pada anak akibat paparan stress karena pandemi.
Bukan hanya orang dewasa yang bisa stress karena pandemi, anak-anak pun bisa mengalami hal yang serupa. Masalah perilaku anak yang muncul diantaranya withdrawal, somatic, anxiety, depresi, problem sosial, problem berpikir dan atensi serta agresi.
Alasan terjadinya masalah perilaku anak saat pandemi
|
Alasan terjadinya masalah perilaku anak, via dokumentasi webinar dan incollage |
Ada beberapa alasan mengapa terjadi peningkatan masalah perilaku anak saat pandemi, diantaranya :
1. Ruang gerak terbatas
Anak bisa ikut stress juga loh, karena biasanya anak bebas bermain di luar atau berinteraksi dengan teman di sekolah sekarang hanya bisa melakukan aktivitas di rumah.
2. Sulit mendapat pendidikan berkualitas
Keterbatasan metode pengajaran secara daring atau PJJ ternyata bisa jadi pemicu masalah perilaku anak. Anak yang biasanya belajar tatap muka dengan gurunya, berinteraksi dengan teman-teman, sekarang hanya bisa stay at home saat belajar. Tidak semua anak bisa memahami materi yang disampaikan saat pembelajaran daring.
Baca juga : Permasalahan PJJ dan PTM, Refleksi Pendidikan Indonesia
3. Orang tua sibuk dengan masalah masing-masing
Orang tua yang work from home atau WFH pun meski ada di rumah, ternyata disibukkan dengan aktivitasnya sendiri sehingga anak merasa kekurangan perhatian orang tua. Tak hanya orang tua yang WFH, terkadang di rumah pun aktivitas IRT terasa engga ada habisnya, apalagi buat para istri yang menghandle semua pekerjaan rumah tanpa asisten, pasti berasa banget sibuknya.
4. Kondisi psikologis anak tidak stabil
Seperti halnya dewasa, pandemi juga bisa membuat kondisi psikologis anak merasa tidak stabil. Untuk orang tua yang tak bisa sepenuhnya menemani anak, anak bisa mengalami frustasi.
Saat inilah gadget muncul untuk menawarkan solusi karena menawarkan win-win solution, karena anak bisa tenang dan Ibu pun senang. Ibu juga engga selamanya bisa menemani anak setiap saat, karena punya hal yang harus dikerjakan di rumah atau punya kerjaan di kantor.
Sebenarnya gadget ini punya dampak positif juga, misalnya anak bisa belajar banyak hal melalui gadget, bisa mendapatkan hiburan agar tidak merasa bosan dengan aktivitas sehari-hari saat pandemi, akan tetapi dampak negatifnya juga cukup banyak.
Efek buruk gadget bagi anak adalah jika tidak bisa mengatur durasi bermain, anak bisa kecanduan dan terpapar radiasi blue light dari smartphone.
Selain itu, dampak negatif gadget bisa menimbulkan masalah kesehatan fisik seperti terlambat bicara, masalah atensi dan konsentrasi, serta masalah perilaku yang menyebabkan kualitas kelekatan orang tua dan anak menjadi buruk.
Masalah penggunaan gadget ini memang harus ada batasan dari orang tua. Perlu ketegasan mengenai screen time atau waktu anak bermain dengan handpphone. Orang tua perlu mengawasi secara ketat masalah pemakaian gadget bagi anak.
Mengasah kreativitas anak bersama Faber Castell Art Series
|
Membuat Glow In The Dark Clock, via dokumentasi pribadi |
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan gagasan atau karya baru, berbeda dari yang pernah ada. Orang yang kreatif biasanya mampu memaknai masalah dengan cara unik.
Kreativitas ini bisa dikembangkan, loh, Sahabat Catatan Leannie. Semua orang bisa menjadi kreatif dengan cara diasah. Ada beberapa aktivitas seru yang dapat mengasah kreativitas anak, diantaranya :
a. Permainan sederhana atau Alternate Use Task
Permainan sederhana ini bisa menerapkan Brain Storming dengan cara mengajak anak bermain tebak-tebakan. Hal ini bisa mengajak anak untuk berpikir kreatif. Misalnya dengan bertanya pada anak manfaat barang, jenis buah-buahan atau hewan dari huruf tertentu. Permainan sederhana seperti ini seru juga ternyata.
b. Aktivitas Guided Fantasy
Metode ini dapat dilakukan dengan membacakan buku cerita anak. Biasanya untuk anak usia sekolah sudah diperkenalkan buku tanpa gambar.
c. Open Ended Toys
Open ended toys ini menawarkan cara bermain seperti bermain barbie, mobil-mobilan atau lego.
d. Exposure to Art Activities
Exposure to Art Activities ini adalah aktivitas terkait seni misalnya seperti melukis atau menggambar. Contohnya membuat Creative Art Series dari Faber Castell.
Nah, makanya meski di rumah aja saat pandemi, anak bisa diajak melakukan hal positif yang dapat mengasah kreativitasnya dan mengalihkan perhatian anak dari gadget. Senang sekali Faber Castell Art Series, Glow in The Dark Clock memfasilitasi kegiatan seru dan bermanfaat seperti ini.
Anak saya senang sekali saat melihat paket dari Faber Castell. Dia ingin segera membuat jam dinding yang bisa menyala dalam gelap. Antusiasme anak cukup besar saat dia bisa berkreasi bareng ayah dan ibunya membuat Glow in The Dark Clock dari Faber Castell.
Glow in The Dark Clock dari Faber Castell Art Series
|
Faber Castell Art Series II, via fabercastell.co.id |
Untuk membuat Glow in the Dark Clock, siapkan alat dan bahan yang sudah tersedia di dalam kotak Faber Castell Art Series. Alat dan bahannya adalah :
a. UHU All Purpose 20 ml
b. Acrylic Glitter Silver 30 ml
c. Grip brush
d. Pola siluet
e. Papan MDF
f. Mesin dan jarum jam
g. Bubuk Glow in the Dark
Cara membuat Glow in The Dark Clock
Untuk membuat jam dinding yang menyala dalam gelap atau Glow in The Dark Clock, begini caranya:
1. Campurkan Acrylic Glitter dengan bubuk Glow in The Dark pada sebuah wadah.
|
Campuran Acrylic Glitter dan bubuk Glow in the Dark , via dokumentasi pribadi |
2. Memberi warna papan jam atau MDF dengan Acrylic Glitter dan bubuk Glow in The Dark.
|
Mengecat warna untuk jam, via dokumentasi pribadi |
3. Tempelkan pola frame jam pada papan MDF yang sudah diberi warna
|
Menempel pola frame, via dokumentasi pribadi |
4. Tempelkan pola untuk membentuk siluet hewan. Bisa dilihat dari petunjuk penempelan pola.
|
Menempel pola siluet hewan, via dokumentasi pribadi |
5. Tempelkan juga pola untuk membentuk siluet tumbuhan
|
Menempel pola siluet tumbuhan, via dokumentasi pribadi |
6. Pasangkan mesin dan jarum jamnya
|
Memasang jarum jam, via dokumentasi pribadi |
7. Pasang baterai jam, akhirnya jam dinding ini siap digunakan.
|
Memasang baterai jam, via dokumentasi pribadi |
Gimana, seru bukan bikin kreasi bareng keluarga lewat Faber Castell Art Series? Kegiatan ini ternyata bermanfaat banget saat pandemi. Seneng banget pokoknya anakku saat bikin jam dinding ini. Dia juga excited banget begitu tahu kalau jamnya bisa menyala dalam gelap atau glow in the dark.
Manfaat membuat kreasi anak dari Faber Castell Art Series
|
Manfaat membuat kreasi anak, via dokumentasi pribadi |
Manfaat apa aja sih yang didapatkan dari kegiatan seperti ini? Inilah manfaat berkreasi membuat Glow in The Dark Clock bersama Faber Castell
a. Melatih motorik halus
Berkreasi dan membuat karya bersama anak salah satu tujuannya adalah melatih motorik halus anak. Ternyata bukan hanya bermanfaat untuk anak usia dini saja tetapi untuk anak usia sekolah juga bisa. Dari aktivitas mengecat tersebut, sebenarnya bisa melatih keterampilan dan kekuatan tenaga tangan.
b. Mempererat bonding
Dengan membuat proyek bersama, seperti membuat jam dinding seperti ini orang tua dan anak bisa meningkatkan kedekatan atau bonding diantara keduanya. Hal ini bisa meningkatkan self confident anak. Jangan lupa memberi apresiasi atas apa yang bisa dilakukan anak.
c. Anak dapat mengekspresikan emosinya
Peran orang tua sangat penting bagi anak, berilah anak kebebasan untuk mengekspresikan emosinya karena kemampuan mengelola emosi ini adalah bagian dari soft skill. Kemampuan atau soft skill ini penting banget di era digital seperti sekarang ini.
Tips bagi orang tua untuk mengasah kreativitas anak
|
Tips Mengasah kreativitas anak, via freepik.com/@rawpixel |
Sebagai orang tua perlu menghargai proses belajar anak. Orang tua juga merupakan support system terbesar bagi anak. Beberapa tips di bawah ini perlu diperhatikan oleh orang tua, diantaranya :
1. Berikan kesempatan pada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Berilah waktu bagi anak dalam proses belajarnya karena semuanya tidak ada yang instan.
2. Memberikan ruang khusus bagi anak untuk berkreasi
Sebenarnya anak perlu ruang tersendiri untuk berkreasi, orang tua hanya perlu mengarahkan saja.
3. Orang tua perlu belajar untuk tidak terlalu campur tangan
Orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk berkreativitas.Jangan sampai memastikan imajinasi anak dengan memberi apresiasi pada anak.
4. Orang tua perlu menjadi role model atau memberikan contoh nyata bagi anak
Anak perlu diajarkan disiplin lewat orang tua. Sebagai orang tua perlu membatasi screen time gadget, usahakan anak tidak banyak terpapar gadget sepulang sekolah. Cobalah mencari aktivitas pengganti lainnya. Dengan adanya Faber Castell Art Series bisa menjadi pengalih perhatian anak dari gadget.
5. Berikan anak sudut pandang yang berbeda
Untuk memperkaya sudut pandang anak, cobalah membacakan buku untuk anak atau berdiskusi dengan melihat keadaan sekitar. Berikan informasi dengan apa yang bisa dilihat anak. Hal ini bisa menjadi bekal atau mengasah kreativitas anak.
Mengasah kreativitas dan soft skill anak itu penting buat mereka agar di masa depan anak mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Orang tua berperan penting untuk mendukung dan menumbuhkan kreativitas serta menemukan potensi terbaik serta bakat anak.
Baca juga : Kunci Sukses Memaksimalkan Potensi dan Bakat Anak
Jika ingin ikut berkreasi membuat Glow in The Dark Clock dari Faber Castell Art Series ini bisa dipesan di marketplace seperti Tokopedia atau Shopee.
Inilah keseruan mengikuti webinar parenting tentang mengasah softskill dan keativitas anak di era digital serta berkreasi bersama Faber Castell Art Series, Glow in the Dark Clock. Setiap anak itu unik dan pasti punya kelebihan masing-masing. Orang tua perlu menghargai apa yang ada pada diri anak dan memaksimalkan potensinya. Setuju atau engga, nih, Sahabat Catatan Leannie?
Salam,