Napak Sancang Floating Resto, dokumentasi pribadi |
Saung Apung Napak Sancang atau dikenal dengan Napak Sancang Floating Resto ini cukup populer dan bikin Kami sekeluarga penasaran ingin merasakan wisata kuliner dengan suasana yang berbeda meski letaknya agak jauh yaitu di daerah Cihampelas, Cililin, Kab Bandung Barat.
Meski masih pandemi, ada moment spesial yang ingin saya dan suami rayakan mengingat di Bulan September yang lalu, Tadinya punya rencana staycation bareng keluarga, tapi dipending dahulu dan akhirnya Kami memilih untuk mengunjungi Saung Apung atau Floating Resto Napak Sancang ini.
Akses Menuju Napak Sancang Floating Resto
Mengunjungi Napak Sancang Floating Resto, via dokumentasi pribadi |
Jaraknya memang engga terlalu jauh dari kawasan Wisata Cimahi, Ngamprah, hingga Soreang bahkan dari pusat Kota Bandung.
Jika dari luar kota, misalnya Jakarta bisa melewati jalan tol dan keluar di Padalarang atau Cimahi, lalu menuju Cimareme – Pasar Cihampelas. Selanjutnya menuju ke arah Kampung Sayuran ( Saguling ).
Saya dan suami naik motor ke sana, mau naik mobil takut macet juga di jalannya. Berangkat agak siang pukul 09.30 WIB, sampai sana pas acara makan siang sekurar pukul 11.30 WIB. Sempat berhenti di jalan juga karena agak macet di daerah Cihampelas.
Saya jadi tergoda beli Thai Tea di pinggir jalan. Lumayan buat mengurangi rasa haus dan seger juga. Bulan September kemarin masih belum masuk musim penghujan seperti sekarang ini.
Kami melewati rute Soreang, kemudian menuju arah Stadion Si Jalak Harupat kemudian ke Batujajar-Cililin lalu menuju lokasi Saung Apung.
Daya Tarik Napak Sancang Floating Resto
Serunya foto di sini, via dokumentasi pribadi |
Ada berbagai hal menarik dari Saung Apung atau Floating Resto Napak Sancang ini. Menyuguhkan suasana yang berbeda ketika mengunjungi tempat ini. Cocok untuk dikunjungi bareng pasangan, keluarga, rekan kerja. Rasanya seru aja kalau rame-rame datang ke sini.
Sebenarnya di Bandung banyak banget destinasi wisata keren lainnya. Dago, Lembang, Punclut, ketiganya destinasi favorit yang sering saya kunjungi.
Baca juga : Lembang Wonderland, Destinasi Wisata Bak Negeri Dongeng yang Instagramble
Sejauh mata memandang, terlihat keindahan alam sekitar waduk Saguling ketika saat di Saung Apung Napak Sancang. Pengen juga ngerasain makan di tempat yang berbeda, sambil lihat view Saguling dari atas restoran terapung di atas air.
Adem lihat view sekitar Saguling, dokumentasi pribadi |
Melihat keindahan alam yang hijau dan hamparan air dan makan di atas saung atau restoran terapung mengingatkan saya saat berkunjung ke Floating Market Lembang atau mengunjungi Pinisi Resto Glamping Lakesike Rancabali di tepi Situ Patenggang.
Baca juga : Mengunjungi Pinisi Resto yang instagramble dan kekinian di Bandung
Sebenarnya ayah dan ibu saya udah ke sini beberapa bulan yang lalu. Sempat bercerita tentang restoran terapung yang lagi ngehits saat itu karena baru launching.
Namun, fasilitas sekitar masih belum bagus terutama akses jalan menuju tempat wisata, soalnya jalannya masih berbatu belum diaspal. Begitu melihat Floating Restonya, sih, seneng aja. Kayanya kalau bawa kendaraan pribadi dan masuk weekend, pasti bakal penuh sama pengunjung.
Begitu sampai ke wilayah Saung Apung Napak Sancang atau Floating Resto ini, jalanannya masih berbatu, belum diaspal. Medannya lumayanlah, ya. Mungkin karena obyek wisata ini terhitung baru dan mulai ramai dikunjungi sejak setahun yang lalu jadi perlu banyak pembenahan biar lebih baik lagi.
Untuk dapat sampai ke saung apung atau restoran terapung ini, para pengunjung perlu naik perahu untuk melewatinya. Sempat antri cukup panjang karena dulu ke ke sini hari minggu dan tenyata cukup penuh. Pandemi enggak mengurangi minat banyak orang buat datang ke sini ternyata.
Naik perahu menuju Floating Resto, dokumentasi pribadi |
Butuh waktu beberapa menit dari naik perahu ke Floating Resto ini. Seru juga naik perahu bareng keluarga. Rasanya udah lama juga engga naik perahu gini.
Begitu sampai ke Saung Apung atau Floating Resto Napak Sancang, tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Hanya membayar biaya makan dan minuman saja pastinya. Saya dan suami booking tempat buat makan di sini. Pas banget datang ke sini di jamnya makan siang.
Melihat sekeliling danau, seneng banget. Apalagi lumayan banyak spot buat foto di sini. Bakalan cantik viewnya jelang malam pasti. Bakal romantis kalau dikunjungi bareng pasangan.
Moment bareng keluarga, dokumentasi pribadi |
Spot instagramble di Napak Sancang, dokumentasi pribadi |
Di sekitar tempat makan ada kolam ikan juga. Anakku seneng lihat kolam ini. Berasa cukup luas tempatnya, dia seneng jalan ke sana kemari. Ngeklop sama ayahnya yang seneng foto-foto di sini. Lumayan juga buat kenang-kenangan udah ngunjungin tempat ini katanya.
Kolam ikan di samping area makan, dokumentasi pribadi |
Salah satu spot instagramble, dokumentasi pribadi |
Buat yang dari luar kota pasti berkesan banget datang ke sini. Menghabiskan waktu dengan kuliner bareng atau staycation bareng keluarga memang jadi moment berkesan seperti pengalaman Mbak Marati Husna saat staycation di Sahira Butik Hotel Bogor.
Menu Makanan dan Harga Napak Sancang Floating Resto
Menu khas Sunda di Napak Sancang, dokumentasi pribadi |
Menyajikan menu tradisional khas Sunda, makan ala lesehan sambil melihat pemandangan sekitar danau ternyata membuat daya tarik tersendiri buat pengunjung.
Denger-denger, sih, makanan yang direkomendasikan di sini adalah ikan bakarnya. Saat itu saya sama suami pesan nasi liwet, ditambah karedok, ayam bakar juga. Menu tradisional khas Sunda beginilah yang cocok buat lidah saya.
Selain itu ada juga menu lainnya seperti sop ikan, ayam bakar, ayam goreng, ayam pepes, tahu dan tempe ditambah sambal lalapan. Bisa juga pesan karedok atau ulukutek leunca. Buat minumannya ada kelapa muda, es jeruk, teh manis, jus, kopi, dan lainnya.
Semua makanan di sini disajikan secara dadakan, udah ngebayangin makanannya disantap dengan nasi liwet anget.
Setelah cobain makanannya, rasanya ya begitu aja. Standar makanan Sunda. Karedoknya lumayanlah, ya. Sebenarnya jadi pengen cobain ikan bakarnya, tapi udah kenyang. Jadi belum tahu rasanya.
Harga makanan di sini terhitung standar dan engga terlalu mahal, sama kaya makan di Punclut Bandung. Untuk harga 1 porsi nasi liwet yang cukup buat suami, anak dan saya seharga Rp. 60.000,00 saja, tahu tempe Rp 2.000,00. Untuk ikan bakar, atau Nila bakar harganya Rp 45. 000, 00. Cukup terjangkau kan, ya?
Baca juga : Rekomendasi 3 Destinasi Keren dan Instagramable di Punclut
Floating Resto Napak Sancang ini buka setiap hari dari pukul 08.30 WIB dan tutup pada pukul 21.00 WIB.
Informasi mengenai menu, harga makanan dan minuman, fasilitas atau reservasi tempat, bisa hubungi nomer kontak 082216432929.
Berhubung saat weekend kemarin tempat ini penuh, ada baiknya booking tempat dan menu terlebih dahulu biar lebih nyaman.
Rasanya senang sekali menghabiskan waktu bersama keluarga kecilku. Moment bersama keluarga memang membahagiakan, bukan?
Bagaimana menurut Sahabat Catatan Leannie, kira-kira tertarik enggak buat mengunjungi Napak Sancang Floating Resto?