Mengukir asa di tahun 2023, Ilustrasi dari canva.com |
Tahun 2022 sudah usai, selamat datang tahun yang baru. Mari mengukir asa yang baru di tahun 2023. Ucapkan alhamdulillah untuk tahun 2022 yang sudah dilewati dan bismillah untuk menyambut hari baru di tahun 2023. Tahun 2022 penuh cerita, terlewati juga berbagai momen dalam hidup.
Sepanjang tahun 2022 sudah melewati banyak hal. Ada suka, sedih, senang, bahagia, terluka, tertawa, menangis, pokoknya udah kaya nano-nano, ramai rasanya. Meski begitu akhirnya bisa melewati tahun 2022 dan kini sudah memasuki tahun 2023. Ada banyak harapan di tahun baru ini. Meski banyak juga reminder atau renungan setelah mengalami berbagai hal di tahun 2022.
Flashback, berbagai peristiwa dan renungan untuk diri
Awal tahun 2022 di Bulan Januari, saya masih berobat jalan setelah akhir Bulan Desember dirawat di RS daerah Cimahi karena sesak napas.
Tadinya saya khawatir kena Covid-19, karena sebelumnya sempat flu berat. Awalnya anak saya yang sakit, setelah berobat ke dokter anak membaik dan saya yang sakit. Beberapa hari flu, saya sempat kehilangan penciuman tapi masih bisa mengecap rasa.
Saat itu saya dikejar deadline beberapa tulisan yang harus segera tayang, membuat saya kekurangan waktu istirahat. Saya ingat saat subuh, cuaca dingin tiba-tiba saya merasa kesulitan bernapas. Saya juga menggigil saat itu. Kepala rasanya mau pecah. Akhirnya saya berobat ke UGD dan diberikan terapi uap agar tidak terlalu sulit bernapas.
Saya ingat di lakukan pemeriksaan EKG atau rekam kantung di UGD. Akhirnya saya boleh pulang. Setelah berobat, dua atau tiga Hari kemudian, kondisi saya masih belum membaik. Saya pun merasakan lemas dan kesulitan bernapas. Agak heran juga karena saya nggak punya Asma tapi rasanya sesak sekali.
Kali ini saya di bawa ke UGD yang berbeda dengan RS sebelumnya, hanya masih di daerah Cimahi juga. Akhirnya berbagai tes lab dan medis dilakukan, sebelum saya dirawat selama 3 hari di RS. Ternyata kadar kalium saya rendah sekali, selain itu saya juga kena Bronchitis Kronis.
Selama ini saya memang ngerasa kalau kedinginan mudah batuk-batuk, dulu nyangkanya alergi cuaca, ternyata bukan alergi setelah dicek foto thorax atau rontgent dada.
Setelah sekitar 2 bulan pasca dirawat, saya merasa sudah cukup membaik dan bisa beraktivitas seperti biasanya. Ketika dirawat di RS, sempat merasa kegiatan ngeblog perlu saya batasi, karena saya sering bangun tengah malam, kurang tidur karena ngejar deadline tulisan sehingga membuat kondisi kesehatan saya ngedrop.
Hanya saja saya dapat notifikasi bahwa di akhir tahun kemarin tulisan saya terpilih menjadi salah satu pemenang hiburan ketika mengikuti lomba blog akhir tahun 2021 yang lalu. Saya yang jarang sekali ikutan lomba, nggak nyangka menang lomba blog meski hanya pemenang hiburan saja. Rasanya udah happy banget.
Menang lomba blog itu berasa bahagia banget, merasa tulisan saya bisa dihargai dan diapresiasi membuat saya kembali bersemangat untuk ngeblog kembali.
Di pertengahan tahun ketika anak masuk SD, perlu adaptasi ritme yang baru. Antar jemput anak, menemani anak belajar di rumah. Antar jemput ngaji membuat saya agak lambat menulis, apalagi kalau ada job, satu blog post saja bisa selesai berhari-hari karena saya perlu membagi fokus di dunia maya maupun dunia nyata.
Saat saya menjadi penulis artikel di tahun 2017-2018, saya terbiasa menulis artikel setiap hari. Dulu senang mengirimkan tulisan ke media online. Rasanya seneng sekali kalau tulisan saya bisa dimuat di media online. Di akhir tahun 2018 saya baru pasang TLD dan setelah itu saya fokus ngeblog sampai sekarang.
Satu hal yang saya syukuri banyak sekali merasakan berkah menulis dari ngeblog, dimulai dengan terapi, bisa berbagi pemikiran, menuliskan berbagai informasi, sampai akhirnya merasakan berkah menulis dengan mendapatkan penghasilan dari menulis di blog atau menjadi influencer.
Akhir tahun ditutup dengan hal yang membuat saya perlu meluaskan penerimaan terhadap ketentuan atau takdir yang sudah ditetapkan oleh-Nya. Saya perlu belajar untuk rida menerima dan Ikhlas melepaskan titipan yang sekarang sudah tidak dalam genggaman saya lagi.
Sebuah Harapan, mengukir asa baru di 2023
Ada yang datang dan pergi, menutup tahun 2022 dan menyambut tahun 2023 ada banyak asa yang terukir. Dalam doa dan harap, kita semua menuju hari baru di tahun 2023. Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya.
Katakan Alhamdulillah untuk tahun 2022 dan Bismillah menyambut tahun 2023. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan usia dan sampain ke tahun 2023. Bersyukur sudah melewati berbagai hal di tahun 2022. Tetap mengucap syukur meski ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan di tahun lalu.
Mengurai kejadian yang telah terjadi, mulailah sibuk memperbaiki diri. Jangan menyalahkan keadaan atau orang lain jika ada hal yang tidak sesuai harapan. Mulailah menata kembali langkah Kita di tahun yang baru. Mulai lebih peka dan peduli terhadap kesehatan sendiri, jangan menutup mata jika tubuh sudah menimbulkan tanda meminta jatah untuk rehat.
Sejak jadi ibu biasanya kalau anak sakit, cepat diobati. Beda dengan diri sendiri yang sakit, kadang nggak dirasa karena menjadi ibu itu nggak boleh sakit lama-lama. Nanti gimana anak kalau ibunya sakit, siapa yang ngurusin coba?
Setiap orang pasti punya cerita tersendiri di tahun 2022, seperti halnya rekan saya, Teh Okti penyuka traveling seperti saya dan suka mendaki gunung. Blogger Cianjur yang berbagi cerita mengenai pengalamannya menjadi relawan saat gempa Cianjur terjadi akhir tahun 2022 yang lalu. Saya berharap dan mendoakan para penduduk yang terkena gempa sehat selalu dan ada dalam lindungan-Nya
Semoga ditahun yang baru ini Kita diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran semua urusannya, dilancarkan rezeki dan selalu dalam penjagaan-Nya. Semua yang terjadi ambil hikmahnya, jangan sampai mengulang kesalahan yang sama ditahun 2023.
Mengukir asa baru di tahun 2023, harapannya semoga Kita bisa memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, apa nih harapan atau resolusi kalian di tahun ini?
Salam,