|
Baby Dzaky excited lihat pesawat |
Traveling adalah hal yang menyenangkan, bukan? Semenjak punya pasangan setelah menikah, saya sering diajak suami jalan-jalan. Setelah memiliki anak pun masih suka jalan-jalan, intinya suami yang senang traveling, jadi saya ya, ikut aja. Pengalaman pertama naik pesawat bareng bayi yang belum genap setahun memang benar-benar mengesankan.
Senangnya bisa mengunjungi berbagai tempat. Setiap tempat punya makna tersendiri bagi saya yang mengunjunginya. Ketika suami saya ditempatkan di Semarang sekitar Bulan September tahun 2016 yang lalu, sebulan setelah ia bekerja, saya dan Dzaky ikut pergi ke Semarang.
Kami bertiga udah stay di Bandara Husein Sastranegara sekitar jam 17.10 WIB. Foto bareng keluarga besar yang mengantar kepergian Kami ke Semarang. Pas difoto saya sempat nangis, karena berat juga ninggalin Bandung. Difoto pun masih sambil nangis.
|
Diantar keluarga ke Bandara Husein Sastranegara |
Kami berangkat naik pesawat menuju ke Semarang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Ahmad Yani, Semarang dengan membawa Dzaky dan bawaan lainnya yang cukup banyak, karena Kami mau menemani suami bekerja di Semarang.
Barang bawaan dari Bandung cukup banyak sekitar 2 koper plus tas besar juga menyiapkan tas khusus berisi makanan, susu, pampers, dan barang bawaan Dzaky. Apalagi bawaan saya juga cukup banyak. Duh, maklum perempuan 😅
|
Lihatlah Kami, abaikan barang bawaan |
Saya juga membawa babby stroller. Agak ribet juga sih pas naik pesawat, lipet dulu strollernya, diangkat ke sana ke sini sebelumnya, apalagi pas naik tangga, perjuangan banget bawa itu. Sisi baiknya, babby stroller membantu saya atau suami biar enggak terus-terusan gendong Dzaky yang masih berusia kurang dari setahun.
Dulu berangkat naik pesawat sore hari, sekitar pukul 18.00 WIB, dan sampai di Semarang sekitar pukul 19.45 WIB. Begitu sampai di Bandara cuacanya udah berasa enggak enak, panas banget deh walau udah malam, beda sama suasana Bandung.
Sebelum naik pesawat saya udah suapin Dzaky sama makanan instan, padahal saya jarang ngasih makanan instan yang diseduh, berhubung biar praktis dan udah masuk jam makan Dzaky, saya kasih dia makan plus minum dulu sambil nungguin naik pesawat. Memang kalau masih kurang dari setahun tidurnya bisa dua atau tiga kali sehari.
|
Sebelum boarding |
Begitu naik pesawat, Dzaky excited banget lihat pesawat. Seneng kayaknya. Ini pengalaman pertama naik pesawat bareng bayi. Berhubung Dzaky udah kenyang makan dan minum tadi, dia ketiduran setelah naik pesawat.
Begitu di dalam pesawat, saya gendong dia yang udah terlelap dalam dekapan setelah kenyang makan tadi.
|
Istirahat, ya, Nak |
"Anak baik, istirahat aja dulu, ya, Nak!"
Untungnya Dzaky enggak rewel pas naik atau turun pesawat. Traveling kali ini agak rempong sama bawaan, kasian juga suami saya, bawa ini dan itu, aslinya banyak banget. Maafin istrimu enggak bisa simpel bawa barang bawaan, apalagi niatnya mau tinggal nemenin ayahnya Dzaky kerja.
Babby stroller pun bermanfaat banget setelah turun naik pesawat, Dzaky disimpan di stroller sambil saya dan suami membawa bawaan yang aduhai, hehe ....
Alhamdulillah enggak lama kemudian datanglah mobil taksi. Dulu pakai taksi dari Bandara ke tempat tinggal ayahnya lumayan dekat cukup 15 menit atau 20 menit perjalanan dengan mobil.
Pengalaman naik pesawat bareng
babby Dzaky memang mengesankan banget. Untung anaknya enggak rewel jadi asyik-asyik aja diajak ke mana pun. Gimana sama Bunda yang lain, adakah pengalaman
traveling bareng anak yang tak terlupakan?